Sabtu, 17 Desember 2011

Ternyata, Pergi ke Luar Negeri itu gampang dan murah!

Ga percaya??? ….

Saya berbagi pengalaman nih. Alhamdulillah, Januari Tahun 2011, Pemerintah RI benar-benar menghapus bea Fiskal untuk WNI yang hendak bepergian ke LN. Yang jumlahnya lumayan besar banget buat saya, yaitu Rp. 2.5 juta.

Bea Fiskal udah di hapus, langkah selanjutnya, bikin PASPOR. Ok, searching di internet, ternyata bisa online dan biayanya juga gak begitu mahal. Tapi, ternyata saat itu yang bisa on line belum semua wilayah Jakarta, untuk Jakarta Timur waktu itu belum bisa daftar on line.

Saya datang ke kantor Imigrasi Jakarta Timur, yang sebelahan sama Rutan Cipinang. Beli formulir, klo ga salah Rp. 5000. Siapin berkas-berkas , untuk kemudian diserahkan dan di cek di loket tertentu, terus di kasih no antri untuk datang 1 minggu lagi, untuk foto dan wawancara.

Total biaya untuk bikin paspor Rp. 270.000, waktu k.l 3 minggu. Saran saya, kalau waktunya tidak mepet mending buat sendiri, ga perlu pake’ calo. Gampang kok! Yang penting waktu mo’ nyerahin dokument+waktu photo, datang pagi banget yaaa…. Antri’ bu ….. .

PASPOR udah beres, tinggal searching di internet cari tiket pesawat yang murah. Banyak kok, asal pesennya untuk jauh-jauh bulan ya. Apa lagi klo pas maskapainya sedang kluarin promo.

OK. Tiket pesawat udah di tangan, untuk yang harga murah ya. Sekarang, akomodasi, apakah nginap di hotel atau di rumah kerabat. Untuk Hotel, lagi-lagi banyak juga yang jual murah di internet. Banyak sekali voucher hotel bertebaran di internet tiap harinya. Insya Allah, gak nipu kok. Cek aja dari komen-komen orang yang udah pernah menggunakan jasa mereka.

Tips dari saya : klo’ memang kunjungan singkat (mis. 1 hari), lebih baik numpang nginap di rumah kerabat, tapi kalao niatnya untuk wisata, mending nginap di hotel, tinggal sesuaikan dengan budget yang ada.

Nanti saya ceritakan perjalanan saya ke Singapur-Malaysia-Tanjung Pinang-Batam hanya perlu kurang dari 2 juta untuk total2nya ….

tok..tok...tok .....

any body home? .... Assalamu'alaikum semua .....
Alhamdulillah, sampai lagi di rumah maya ini, setelah sekian lama sang penulis tidak menyinggahi rumah ini. Untung aja ya ga' ada maling di dunia maya,.... :) , ternyata masih milik, setelah beberapa kata kunci di coba, tidak berhasil menembus rumah ini. Akhirnya, minta kunci baru sama Mr. Blogger..... alhamdulillah ya .

Sudah mau berakhir tahun 2011 ini, semoga tahun yang akan datang lebih baik lagi dari tahun-tahun yang lalu. Di cicil-cicil ya, cerita yang mau di share. Yang jelas , yang masih di ingat lah :) .

Udah magrib, sholat dulu yak .

Kamis, 25 Maret 2010

me time! (ke toko buku)

Ada beberapa tempat yang jadi favorit saya untuk menghabiskan waktu "me time" ini. Salon, perpustakaan, Mall, toko Buku, Pengennya sih, sewaktu-waktu di mesjid pada malam hari, tapii gimana dong?? pak Boss blom mau nemenin :(

Alhamdulillah, hari ini lumayan banyak ngabisin waktu di toko Buku G*****ia, daerah matraman. Sendirian?? yup sendirian , dari pagi sampai ashar. Puas menjelajah buku-buku terbaru. Keliling rak, ambil tas, masukan beberapa buku yang kira-kira enak di baca di tempat, cari bangku kosong.... hmm..... nikmatnya. Karena ini hari kerja, di jam kerja pula' dan datang dari pagi pula' ..... pengunjung blom begitu ramai, jadi masih banyak bangku kosong untuk baca di tempat. Sangking lamanya, bisa berbagai pose membaca.... he...he....... (tapi yang jelas ga' bisa tiduran dong ah ...) .

Hari ini saya baca buku :
Totto-chan's Children: A Goodwill Journey to the Children of the World (Anak-Anak Totto-chan: Perjalanan Kemanusiaan untuk Anak-Anak Dunia) by Tetsuko Kuroyanagi.
Nah, buku ini mengisahkan Totto Chan yang dulu kecil sekarang sudah dewasa, menjadi Duta UNICEF. Beliau berkunjung ke beberapa negara melihat kondisi anak-anak dari dekat. Mulai dari Haiti, Ethiopia sampai Bosnia. Isi bukunya secara keseluruhan bagus banget, dilengkapi beberapa foto yang memang di ambil oleh Fotografer "serius", dan konon sang Fotografer ini ikut Totto Chan keliling tanpa dibayar se sen pun alias dana pribadi. Saluut!! Ada kisah anak-anak yang mengambil air sejauh 3,8 km (itu yang paling dekat!!) untuk sekedar minum. Ditempat , mereka hanya minum sedikit, selanjutnya yang mereka bawa pulang pun cuma sekendi kecil air. Airnya bening?? ga!! Airnya keruh, ada lapisan lumpur di bawahnya. Karena peperangan saudara di negaranya, menyebabkan masa kanak-kanak mereka terganggu. Para laki-laki sibuk berperang, Ibu-ibu sibuk mengurus anak-anak, sehingga anak-anak usia diatas 5-6 tahunan ini lah yang mengambil air untuk keluarganya (membaca ini jadi sedih, ingat di rumah sering banget menghambur-hamburkan air :( ) . Ada lagi kisah anak-anak yang di penjara, hanya karena mereka mencuri T-Shirt!! Yap, cuma T-Shirt, yang disini sangat mudah didapatkan, apa lagi banyak di bagi gratis untuk promo-promo produk. Sementara di negara anak tersebut, T-Shirt adalah kebutuhan yang mewah..... . Adalagi dikisahkan pelacur anak. Ketika di tanya: Apa kamu ga takut Aids? di jawab: "kalau kena Aids, kan tidak langsung mati, bisa bertahan hidup bertahun-tahun lagi, sementara kalau saya tidak melacur hari ini, besok keluarga saya tidak makan! " ..... dan masih banyak kisah lainnya, yang membuat saya lebih banyak bersyukur lagi atas keadaan saya saat ini.

Sayang, Tetsuko Kuroyanagi (Pengarang Buku Totto Chan) belom berkesempatan berkunjung ke Palestin.

Selain itu saya baca juga buku-buku tentang Travelling, lumayan deh, walaupun blom kesampaian berpergian keluar negeri dan beberapa daerah di Indo tercintah ini jadi banyak dapat cerita baru , seru!! dan jelas bikin iri, suatu saat saya harus kesana!! INsya Allah

Udah azan magrib nih, batalin shaum (alhamdulillah), langsung shalat. Udah dulu yaa….

Sabtu, 20 Maret 2010

balada ber-FB






Sejak join di FB , saya selalu punya rutinitas baru di depan kompi pas nge'net. Saya bagi beberapa tahap nih:

  • Periode Eksis diri.
Duluu, awal-awal banget saya gabung thn 2009 awal , saya sibuk setiap saat up date status, add teman-teman lama dan baru, dalam & luar negeri. Asyik approve teman-teman baru (efek dari eksisnya saya di FB lain). Asyik masukin foto. Ada komen dari orang, secara etika saya harus komen juga dong ke foto orang tersebut. Lumayan mengasyikan , cenderung boros waktu di FB awalan ini.
  • Periode "nenangga" (FB walking)
Beberapa bulan kemudian, karena udah bosan dengan up date status, status di biarkan kosong. Udah ga sibuk lagi dong?? .... enggak tuh, saya coba komen ke status teman-teman. Mulai deh walking arround FB link, cari-cari info terbaru si A,B,C dlsb. Pas buka profile si A, eh kok' nemu seseorang yang kita kenal, tapi blom kita add, klik deh link' nya. Terus, dan terus ...... . Waktu yang dihabiskan?? .... hampir sama dengan periode awal tuh.
  • Periode "Iseng"
Yap, bener, iseng-iseng, saya buka asal di List Friend saya. Ada status lucu, buka deh. Klo udah sekali buka, saya iseng cari post post sebelomnya, apa lagi klo ada notes yang seru, bermanfaat, asyiklah di situ. Blom lagi kalo' iseng baca komen orang-orang menanggapi notes, hmmm...... sama aja deh, waktu saya banyak kebuang di sana.
  • Periode " Sadar Diri"
Periode ini saya mulai bisa memilah-milah manfaat dan mudharatnya FB. Saya mulai deh, manajemenin dengan membuat list kategori teman-teman di FB. Ada yang temen sekolah, keluarga, temen kuliah, temen2 asyik, temen2 yang banyak ilmunya. Dan, temen2 yang tidak begitu saya kenal, sering tidak balas komen waktu saya kasih komen ke dia, tidak begitu banyak manfaatnya buat saya, saya abaikan. Biarlah hanya peramai list Friend saya .... (maafkan yaa.... ). Saya evaluasi lagi periode ini, hmmmm.... waktu yang dihabiskan tetap belom banyak berubah. Saya masih terpaku dengan FB dan dunianya. walaupun periode ini saya lumayan bertambah ilmu (misal ikut jadi FAN Yusuf mansyur networking), makin dekat silaturahmi dengan kawan lama, tapiii... kok yaa sayang, waktu saya banyak tersita di sini.
  • Periode "menenangkan diri"
Untuk periode ini, saya menon-aktifkan FB untuk sementara, jadi tidak ada lagi melihat status teman-teman dlsb. Kegiatan saya didepan kompi, pas nge'net, balik ke dulu lagi, browsing info-info yang baru. Lumayan lah, waktunya udah banyak terkikis dari cuma stay di depan FB doangan, waktu nge'net.
Tapiii....... ternyata, ini ga' berlangsung lama. Jiwa keingintauan saya meledak, dan harus dilampiaskan (he...he..he...) , dengan sangat terpaksa kawan, saya buka FB dengan identitas baru, hanya sekedar FB walking ke teman2 tanpa harus jadikan mereka link di list Friend saya. Loh kok bisa???? yaa bisa lah...... ini juga manfaat dari hasil iseng-iseng dulu...... :)) Nah, untuk periode terakhirini , bagusnya di kasih nama apa yaaa.......

Jadi , kesimpulannya?
ternyata magnet FB, masih mempunyai daya tarik tersendiri bagi saya. Ampunnn FB!

kasih deh kesempatan ....

Ini cerita tentang ayam peliharaan kami, he..he.... Jadi, beberapa bulan yang lalu, pas kami buka kantin, ceritanya biar sisa makanan kantin ga' mubazir kebuang, mau dikasih ke hewan peliharaan aja (duhh, mulia sekali kan ... mujidiri.com). Akhirnya setelah "seleksi audisi" di pasar, terpilihlah ayam jago dan ayam betina kampung untuk tambahan penghuni rumah kami, di halaman belakang. Tapiii... loh..loh, udah beberapa hari kok yaa si jago ga' pulang-pulang ke halaman belakang, namun betina tetap pulang. Pas sholat subuh ke masjid, pak Boss (teman sejati saya yang paling guanteng ;)) melihat sang jago bertengger di atap teras tetangga.... walahh... piye toh yam..yam...??

Beberapa hari kemudian, sang betina mulai bertelor...., 1...2...3... 8....., yap, alhamdulillah.

"makasih na' (ayam betina maksudnya) , walaupun kita tidak tahu siapa yang "menghamilimu", tapi peliharalah darah dagingmu ituh, mereka tidak bersalah .... "
(he...he... nasehat yang bijak kan?)

Lah, setelah si telor udah menetas jadi anak-anak ayam, sang jantan yang saya tuduh sebagai ayah biologis anak-anak ayam ternyata tidak pulang-pulang juga. Dan dengan seenaknya kukuruyuk tiap hari di rumah tetangga, jadi ga enak pak Bos deh sama tetangga. Pernah mau di tangkap secara tradisional, yaitu pakai bawang yang sudah di kupas, didekatkan ke ayam menjelang malam hari (karena pada malam hari ayam memang tidak bisa menggunakan indera matanya), dengan harapan ayam mendekat sehingga sang ayam tidak menyadari akan di tangkap..... (kayak mision impossible deh klo di tambah musik.... he..he.., liat gaya pak bos mendekat ayam diam-diam....) , daannn.... misi dinyatakan gatot (gagal total), sang ayam tidak mendekat, malah kabur ..... :(


Sebelom ada aduan dari para tetangga tentang ulah sang jantan, untuk sementara, biarlah sang ayam berkeliaran dulu di rumah sekitar semoga suatu hari dia tersadar dengan tanggung jawabnya sebagai bapak dari anak-anaknya (jiah....) . Berhari-hari ditunggu, kesadaran itu blom muncul juga, akhirnya dikeluarkn wacana untuk menjual saja sang jantan ke pasar, lumayanlah.... daripada memiliki ayam tapi tidak memiliki .... (??) , namun saya berpendapat lain, mbo' yaa kasih kesempatan dulu sama jantan, sapa tau bisa insyaf.... yaa... kurung dulu deh beberapa hari, mungkin disana dia bisa "introspeksi" diri, insyaf mau pulang ke kandang. Alhamdulillah, pak Bos dan saya sepakat keluar "SK" (surat keputusan) untuk memberi kesempatan ayam bertubat dengan mengurungnya. Cara nangkapnya sekarang lebih simple, di pancing dengan beras dekat betina dan anak2, sementara kan si ayam jantan melihat dari jauh sambil kukuruyuk, "wuihh, lumayan nih, dapat makan gretong ..... " begitu kata si ayam kira-kira ...he...he (terjemahan ngasal yak ....). Pas mendekat, mau makan beras, pintu pagar langsung ditutup deh, sehingga ga' ada kesempatn si jantan kabur, langsung , HAPP!! TANGKAP! MASUKAN KE KANDANG!!...... dalam kandang sang jantan terus kukuruyuk.... mungkin di bilang "weee.... lepaskan!! lepaskan!! jangan perlakukan aku seperti ini!! aku ayam bebas!! ..."

Sampai hari ini, sudah hari ke 4 sang jantan kita kurung di kandang, tetap di kasih makan dan minum sih, namun kukuruyuk udah berkurang, ga' sesering seblomnya. Apa lagi, klo pas kita buka pintu belakang pagi udah terang, langsung deh kukuruyuk lagi, mungkin di bilang "woi... mana jatah makan gue....!!" halah.... dasar ayam

Itulah kisah ayam kami, kita aja ada rasa kasihan dengan ayam dan mau beri dia kesempatan untuk berubah lebih baik, apa lagi Allah yaa.... Ketika kita "berbelok arah" dari ketentuanNya, mungkin tanda Allah sayang kepada kita dengan cara di kasih "ujian" dulu nih. Menurut kita pada awalnya mungkin Allah marah pada kita, padahal, justru dengan ujian yang ada Allah ingin membuat kita lebih baik lagi, itulah tanda Allah memberi kita kesempatan untuk berubah. Tapii, klo dengan kesempatan yang ada tidak kiat manfaatkan sebaik mungkin, malah asyik menggerutu kepada nasib, kesal padaNya, bukan tidak mungkin , justru semakin parah jalan hidup kita. Makanya, berbaik-baiklah dengan sang Pemilik Jiwa raga ini, sang Pemilik Dunia dan seisinya, Insya Allah, tiada sesuatupun terjadi pada diri ini , kecuali pasti ada kebaikan didalamnya untuk diri kita.

Ahh... dari seekor ayampun , kami dapat memetik hikmah yang begitu banyak. Hebat yaa Allah, guru kami kali ini adalah seekor ayam. Kita lihat, besok besok lagi, siapa yaa guru kami dalam kehidupan ini?? bisa jadi seorang anak kecil, gelandangan di lampu merah , pejabat di kantor megah, anggota dewan, ........, tunggu aja deh!


Jumat, 19 Maret 2010

mantu pertama

Bukan, bukan saya yang mau mantu, tapi teman saya...... . masak sih? masih muda udah mo' mantu? ..... Beneran, yang mau mantu itu teman perjalanan haji saya. Alhamdulillah, waktu perjalanan haji th 2007, saya jadi tambah banyak dapat teman-teman yang sepuh, dan menjelang sepuh ..... he..he..he...., jadi saya sama suami udah seperti anak-anak bagi mereka. Dan alhamdulillahnya lagi, silaturahim nya masih terus berjalan sampai saat ini, terutama pengajian ibu-ibunya. Jadi , kami masih saling berinteraksi, terutama saya yaa..... .

Nah, kebetulan, tadi siang saya ada kesempatan datang ke pengajian menjelang pernikahan anak Ibu N** . Kucluk... kucluk, datanglah saya ke rumah Ibu tsb, karena saya lihat di ruang tamu banyak tamu yang tak saya kenal (ternyata di kemudian waktu saya tahu, beliau2 semua adalah anggota majlis ta'lim Ibu2 komplek perumahan Ibu N**), so... jadi saya langsung deh masuk lewat pintu samping. Begitu duduk, loh... loh ... kok ibu2 itu (selain teman2 pengajian haji yang juga hadir) pada senyum yak sama saya?? apa pasal?? ..... GR dong, he...he...he... , mungkin pangling kale' ya, ada ibu2 muda cantik (hwekk..... mujidiri.com) gabung ikut baca rawi. Eh, tapi kok, lama2 ada yang aneh senyumnya yaa....... Ternyata, hwaaa..... saya dituduh secara sembunyi oleh ibu2 itu calon mantu Ibu N** . Makasih bu .... he..he.. (sorry my dear husband ;) ) .

Terus terang ini pertama kali saya ikut rawi'an ala ibu-ibu majlis ta'lim yang sepuh & menjelang sepuh ini. Pas ditengah tengah acara, tiba-tiba ada beberapa ibu-ibu sibuk membagikan rabana (untuk kosidahan tau kan? ), waduh... kok kayak gini yak, yaa... saya kan ga' bisa maen rabana..... (hi hi..., GR banget yak mo' disuruh maen...:)). Jadi, sebelom calon manten jalan sekeliling pengajian mohon doa & restu, di nyanyiin sholawat dulu sama ibu-ibu, nah nyanyi' nya pake' robana deh. Seru juga! ada , sangking semangatnya ibu-ibu menjelang sepuh itu nepuk robana, ada yang ga' sadar udah mau joget (tarian ala timur tengah itu) .... mo' ketawa gimana, lah ini kan lagi do'a.... Ini tradisi atau apa yaa?? Terus terang saya baru pertama kali ikut acara ini.

Abis itu calon manten keliling minta restu, terus sungkem orang tua, trus denger ceramah pranikah deh dari ustdazahnya. 15 menit menjelang Ashar, sepertinya acara blom kelar juga, diam-diam saya keluar sambil pura-pura terima telp dari HP menuju mesjid yang memang tidak jauh dari rumah ibu N**. Alhamdulillah bisa menunggu panggilanNya di mesjid. Labbaik, aku penuhi panggilan Mu untuk shalat yaa Rabb. Slesai jamaah ashar, balik lagi dong saya ke rumah Ibu N**, woalahh.. acara masih berlangsung. Nah, ini yang sudah menjadi sesuatu yang biasa, di masyarakat kita dan saya sebelomnya, ada panggilan Allah (adzan) , seakan-akan kita bilang "...tunggu ya Allah, kita lagi pengajian, tanggung nih...." , atau dilain kesempatan "... tunggu ya , saya lagi meeting nih sama calon klien, tunggu yaa, nanggung nih tinggal bentara...." Astaghfirullah, Allah kita suruh nunggu?? emang siape kite?? siape Allah?? Moga kelak kita semua dijauhkan dari hal-hal demikian, apapun alasannya ketika Panggilan sang Pemilik Jiwa Raga ini datang, layaknya seorang hamba sahaya, segera kita tunaikan kewajiban kita sebagai HambaNya, syukur-syukur Allah tidak menuggu kita datang padaNya, tapi kitalah yang menunggu-nunggu panggilanNya (bersiaplah seblom azan, kita duduk berzikir).

Yap, episode ini hanyalah sebagian kecil dari fragmen-fragmen kehidupan kita, semoga Allah sentiasa membimbing kita untuk berubah ke arah yang lebih baik lagi, amiin.

Suatu saat nih (jiahh..... mengahayal) , klo saya mau mantu, saya suruh ibu-ibu berzikir sama-sama di masjid sambil nunggu waktu sholat, trus abis sholat, minta di do'akan langsung kepada Allah, moga acara pas mantu nanti berlangsung lancar. It's very simple toh??!

Btw, selamat untuk calon manten, smoga kelak menjadi keluarga sakinah mawaddah warrahmah, amiin....

nb:
Ada hikmah dalam tulisan ini?? alhamdulillah itu semata bimbingan Allah. Tulisan ini biasa saja?? yaa... iyalah... umul gitu loh .... cuma seorang fakir tanpa ilmu, mohon di maafkan ..... :)




Kamis, 18 Maret 2010

lost in culinary business


He..he..., sebenernya mo' nulis : tersesat di warung makan, tapi biar keren ditulis dah seperti judul diatas :))

Namun , biar gimanapun, teteup, Alhamdulillah banget, rasanya ga’ akan cukup sekedar memujiNya , atas semua kebesaranNya, semua kejeniusanNya, semua ke Maha Rapi anNya mengatur hidup ini. Saya merasa Allah sayang banget ke saya (thanks ya Allah) , tiada sesuatupun yang terjadi pada diri ini, kecuali Allah telah pikiran masak-masak (diluar nalar saya yang hanya sebagai ciptaaNya), tepatnya bukan pikiran kali ya…. Manusia banget gitu loh …., he..he…. , tapi rencanaNya yang super duper dahsyat!!

Beberapa bulan kemarin kami mencoba bisnis kuliner, buka kantin tepatnya. Wuah, sibuk banget . Sebenarnya kami terjun ke bisnis ini lantaran dorongan beberapa orang melihat lesunya hampir semua bisnis , kecuali bisnis kuliner ini. Kenapa? Yaah…. Tiap orang pasti butuh makan kan? Nah, kebutuhan pokok ini mau ga mau harus dibeli, jadiiii yaa… gitu deh, “terjatuh”lah kami ke bisnis ini. Berharap ada rizki lebih disana untuk kami jemput. Tapi, memang kenyataan tiada seindah harapan, .. setelah jalan sebulan dengan segala gaya “jumpalitan” , dengan segenap tenaga, uffhh……. Cuapek tenan (Alhamdulillah aja ga’ jatuh sakit) , akhirnya setelah di evaluasi seperti nya bisnis kuliner ini “belom” cocok untuk kami jalani. Rugi yaa…?? Kata beberapa orang. Ahh…. Engga juga, untung kok, Cuma kami nilai kok yaa keuntungan yang didapat belom bisa diandalkan untuk dijadikan bisnis utama. Akhirnya , dengan terpaksa dan beberapa alasan lainnya kami menutup kantin ini. Sedih? … ga….., Alhamdulillah, dengan pernah menjalani kantin kemarin, kami jadi lebih menghargai waktu yang kami miliki sekarang. Lebih semangat lagi untuk membesarkan bisnis yang kami jalani sebelom “tersesat” di bisnis kuliner tersebut. Setelah dipikir-pikir….. “wuih, hebat ya Allah, mengajarkan rasa syukur kepada kami, dengan cara dibuat dulu kami “teresat” di bisnis kuliner. Alhamdulillah. Bener, Alhamdulillah banget! Dan Insya Allah, “tersesatnya” kami kemarin, justru membuat kami bermimpi dan berharap , suatu saat kalau Allah ridho, kami akan memiliki bisnis kuliner yang mendunia (amiin ya Rabb) …..
Mimpi? …. Ah enggak, itu adalah harapan & do’a kepada Allah, sang Pemilik jagad. Tiada yang tak mungkin bagiNya, kun fa ya kun….JADI!!