Kamis, 26 November 2009

rindu Arafah ....

"Labbaika Allahumma labbaika. Labbaika la syarika laka labbaika. Innal hamda wanni mata laka wal mulka. laa syarika laka." (Ya Allah, aku datang karena panggilan-Mu.Tiada sekutu bagi-Mu. Segala nikmat dan puji adalah kepunyan-Mu dan kekuasaan-Mu. Tiada sekutu bagi-Mu).

Terbayang Jutaan saudara-saudaraku seiman berjalan bergerombol, beberapa naik bus, mereka bergerak ke titik yang sama, Arafah. Kalimat talbiyah yang dikumandangkan mengalun dengan indah, membahana ke penjuru langit, syahdu... Subahanallah. Ini lah hari terbaik yang Allah sediakan untuk para hambaNya bertaubat, bermunajat hanya padaNya. Yap.... hari ini puncak ibadah haji, wukuf di Arafah. Alhamdulillah ya Allah, telah Engkau beri kesempatan hamba untuk merasakan nikmat ibadah kepadaMu di hari yang mulia itu, semoga suatu saat undanganMu akan segera sampai lagi kepada hamba,.... Allahumma amiin ....


Moga kerja amalku bukan sebuah pelarian semata
tapi ujud taubatan nasuhaku, dari sebuah imbas
kala kutemukan diriku disuatu sembilan Dzulhijjah,
diantara lekatnya debu & teriknya sang Mentari,
serta derai derai airmata , kala kutengadahkan
wajah dan tanganku kelangit.

Diantara kerumunan dan himpitan jamaah,
diantara desah doa doa lirih penuh rintih kami
peminta ampun dan hampura atas dosa dan khilaf,
aku dan kami yang dhaif, di Arofah sana.

Mabit di Mudhalifah lanjut ke Mina tuk berjumrah sebagai
muara dan akhir dari urutan ritual haji.
Hingga predikat paket haji paripurna

Kami harus kembali ke masjidil Haram, lagi kami berada
dijejalan dan kerumunan, hanyut dan terdorong
oleh arus jamaah tuk mengitari sirkulasi kubus hitam,
pada tawaf ifadhah.

Derap langkah dan dentuman doa membahana,
sesekali kami pandang kubus hitam penuh mesra.
Kami terus mengitari , ikuti sirkulasi hingga disudut
rukun Yamani, kami lari lari kecil, lalu kami berdoa
' Robbana athina fi dunnya khasanah wa
fiil akhirati khasanah waa qina 'azaban naar.

Tujuh kali kami itari..terbetik hasyrat tuk mengusap dan
mengecup hajar aswad disudut kubus hitam, Kabah.
Lalu tangispun tumpah meruah didepan pintu Mu'tazam....
tak terkendali, lepas atas rasa sesal, khilaf, lupa dan alpa kami,
lalu ampunan kami mohonkan.

Siraman & tegukan zam zam yang kureguk moga membilas
dan ada bias hingga kisi kisi hati kian lunak dan rawan
membening dan menjernihkan relung hati terdalam,
hingga aku tak mampu lagi bersembunyi dari pemiliknya

Moga kiprah kecil ini bisa mementaskanku ke titian,
membasuh dan membilas debu dan karat yang melekat
disekujur tubuh dan qalbuku.

Moga gerak & detak jantung dan hati kami tercatat
dan menjadi shafaat. Hentak & 'langkah kakiku
bersama saudaraku lainnya untuk sebuah keperluan
hingga terpenuhi, hingga Allah akan mengokohkan
kaki kami pada hari dimana semua tergelincir'

Ya Allah curahkan dan limpahkan rakhmatMU padaku,
pada kami yang nyaris tak ada daya.

Terimalah ampunan maaf kami.


Aku rindu hari itu .....


Senin, 16 November 2009

masih....

masih.... masih ada kok ....

Alhamdulillah, masih bisa koneksi lagi :) . dah' lama juga situs ini blom ke apdet..... ada beberapa alasan:

1. koneksi di rumah yang begitu lelet .... (tetep hrs berfikir positip... hayoo..., ada hikmahnya)
2. akibat dari lelet, dan kompi sering nganggur dengan sangat terpaksa di bawa ke tempat usaha biar bisa di pakai anak buah (alhamdulillah, masih berguna juga untuk anak buah kan??... :)
3. sibuk , ekspansi dalam rangka menjemput rizki dari Allah .... (ehhm,.... harus yakin, masih ada rizki Allah yang belum tersentuh .... Insya Allah)

hasilnya?....
4. sibuk, mencicil realisasi sebagian mimpi-mimpi kami ....

Walau di sela-sela hari2 itu terselip juga ujian berupa musibah untuk keluarga, tetap harus berfikir positif, pasti Allah punya rencana indah untuk kita semua atas nikmat dan ujian yang kita jalani.

Alhamdulillah.... ya Allah atas semua nikmat Mu.