Sabtu, 30 Mei 2009

tentang rindu kepada Ibunda ....

Sebenarnya saya termasuk orang yang teramat sangat mudah untuk tertidur. Dimanapun, kapanpun. Sampai, saya dapat julukan teman2 sekamar waktu berhaji dulu yaitu miss. pelllor, alias nempel langsung molor ... he..he... . Jadi, seberapapun ributnya di kamar, kalau sudah ada senderan atau tempelan punggung :)) , langsung tertidur.

Namun, ketika ada sesuatu yang sedang difikirkan dan membuat saya kesal, seletih apapun kegiatan saya hari itu, saya akan tetap terjaga. Dan yang membuat saya lebih tidak dapat tidur lagi adalah karena memikirkan permasalahan yang blum selesai sementara mata tetap terjaga, fikiran jadi kemana-mana, sehingga muncul fikiran-fikiran baru lagi .... (rugi banget kan kondisi seperti ini ??....)

Seperti tadi malam, karena tak kunjung tidur, akibat permasalahan yang blum terselesaikan, alih-alih tertidur pikiran saya malah berputar-putar dan sampai pada satu hal; saya sangat merindukan seseorang yang sangat cinta....

Saya merindukan Bunda...

Banyak kenangan terhadap alm. bunda tercinta, di antara ke empat anaknya, mungkin saya termasuk yang paling dekat dengan beliau. Malam ini saya begitu merindukannya. Saya ingat, ketika ada permasalahan mendera saya ketika itu, saya cukup mendekat kepunggung beliau ketika beliau tidur. Rasanya...... hmmm.... nyess, seperti panas yang tertetes air es. Saya tidak perlu bercerita, dan sang bunda pun tak pernah bertanya, cukup.... yaa...cukup saya bersedekap dengan punggungnya.

Saya mengingatnya hingga dada saya sesak dan entah kenapa saya diliputi kesedihan. Rindu yang mendatangkan sedih; satu bentuk kerinduan yang aneh, bukan begitu?

Saya merindukan Bunda....

Saya hanya perlu punggung bunda tempat saya menumpah tangis, tanpa perlu pertanyaan.... tanpa perlu kejelasan.... dan biasanya saya akan ikut tertidur.....

Entahlah, mungkin sang bunda pun merasa sang putri hanya perlu punggungnya, dan itu sudah cukup.

Saya juga rindu dengan omelannya ketika menasehati saya ,Saya rindu dengan diamnya, ahh... saya rindu semuanya .....

Duhai Rabb, sampaikan salamku untuk ibunda tercinta ......

ada yang jual?

Andai ada penjual kejujuran ......, kan ku beli semua ....

Ada yang jual???!!!

*mauu dong jadi agennya juga boleh :) *

Sabtu, 23 Mei 2009

Nyok' Silaturahim .....

Udah lama banget saya berencana pergi ke beberapa sahabat, teman, kerabat lama yang memang agak lama juga saya tidak bertemu. Dan ada juga saya agendakan bertemu teman-teman dan komunitas baru. Alhamdulillah, minggu ini saya diberi kesempatan untuk merealisasikannya. Yaah, walaupun ada juga beberapa yang akhirnya batal, blom jodoh kale yaa :)

Dengan penuh semangat, si sela-sela cuaca kota Jakarta yang ga’ tentu…. Sipp… bismillah, berangkat deh hanya bertemankan Vario Tercinta …. He..he..

Hasilnya?...

Gara-gara ktemu temen lama, akhirnya saya bisa berenang …. Lho?!! (apa hubungannya buw???), jadi ceritanya saya nih, walau badan udah segede’ ini tapi blom bisa juga berenang … (aihh… jadi maluu ;) , nah pas ktemu sahabat lama ini, ngalor ngidul akhirnya keluarlah cerita dia pun juga baru aja belajar berenang, dan tergodalah saya untuk belajar juga, minimal dapat deh olah raganya, otomatis sehatnya pun dapat kan? …. Dan ternyata…. Alhamdulillah banget, setelah di praktekin langsung sangat membantu sekali mengurangi si jeng stres yang melanda diri ini dalam beberapa hari terakhir, hebat kan?

Gara-gara berkunjung ke teman yang satunya lagi, terbuka deh pintu untuk bersedekah… (loh, itukan berarti keluar duit??? ) . Hei…. Bersyukurlah ketika masih ada orang2 di sekelilingmu yang mau menerima sedekahmu, coba andaikan Allah tutup pintu itu, apa yang bisa kamu perbuat, ketika harta sudah berlimpah, hati resah, tetapi tiada satupun mau menerima sedekahmu …. Coba bayangkan dan rasakan… (aihh…. Kaya’ bu usatdzah yaa… ;)

Tahukah apa yang saya dapatkan hari itu?.... yapp…. Alhamdulillah, segala pujian memang hanya milik Allah….. hari itu pada sore harinya Allah menggantikan sedekah yang saya keluarkan, bahkan melebihi dari yang sudah saya keluarkan… hebatkan Allah?.....

Gara-gara ketemu kerabat yang sudah agak jarang saya kunjungi, Alhamdulillah… terjadilah transaksi perdagangan antara saya dan beliau, padahal niat saya murni silaturahim loh…. he…he…he...

Masih banyak lagi sih, rezeki itu ga’ cuman berbentuk materi aja kok, immateri pun juga merupakan rezeki yang tiada nilainya, wong ga ada yang menjual …. , misalnya : rasa senang, ketenangan, dapat ide baru, merasa lebih sehat dlsb.

Dan emang terbukti banget, menyambung silaturahim itu bisa memanjangkan umur & menambah rezeki.

AYOO, buktikan !!

Salam positif yaa….

Rabu, 20 Mei 2009

sst... ini RAHASIA yaaa......??!!

Sekedar intermezo, cuplikan email from my others friend, but, don't be seriously.

Di sebuah pesta jamuan makan malam, sekelompok tamu sedang beragumentasi mengenai apakah pria atau wanita yang lebih tidak dapat dipercaya.

"Tidak ada wanita yang dapat menyimpan rahasia," kata seorang pria dengan antusias.

"Wah...siapa bilang wanita nggak bisa menyimpan rahasia," kata seorang tamu wanita dengan nada sedikit tinggi. "Buktinya aku bisa merahasiakan usiaku yang sesungguhnya semenjak aku berusia 21 tahun."

"OK..lihat saja. Suatu saat Anda pasti akan memberitahukannya kepada saya!"

"Saya pikir akan sulit bagi Anda untuk mengorek keterangan dari saya," si wanita tersebut langsung merespon, "Jika saya sudah dapat merahasiakan hal itu selama 27 tahun ini, itu berarti saya dapat merahasiakan hal itu selamanya!"

he...he...he...

buat para aktivis gender... piss ahh.. ini mah cuma kidding.

Sabtu, 16 Mei 2009

Mungkinkah???!! --> mungkin!!

ini nih salah satu kegiatan menarik yaitu bermimpi!! he...he.... boleh dong.... , pa lagi abis sibuk ngedit.... (sst... dilarang membangunkan saya dari mimpi yaaa.....)






hmm..... tinggal dikit lagi peralatan yang dibutuhkan.... kaya'nya bisa deh

he..he...he









ini baru mantabb,...... kapan ya bisa punya ruang editing pribadi spt di ini?















Klo ini.... mantab juga... klo perlu itu bule-bule gw jadiin pegawai deh ..... :))

Rabu, 13 Mei 2009

Relatif

Panggung 1:
Jauh di sebuah dusun nelayan dengan bau laut yang kental. Seorang paman menanyakan kabar keponakannya yang telah lama pergi ke kota. Dengan bangga, ibunya menjawab, "Syukurlah, sekarang hidup Bejo sudah enak. Dia bekerja sebagai petugas kebersihan di gedung tinggi."


Panggung 2:
Di sebuah gedung perkantoran di tengah kota yang sibuk. Seorang bos berdasi menanyakan tentang seorang pegawai yang tampak lusuh. Dengan gugup, manajernya menjawab, "Namanya Bejo pak! Pegawai rendahan di bagian kebersihan. Sayang, nasibnya tidak sebaik namanya."


Aha! Betapa relatifnya nilai sebuah pekerjaan. Dari satu sudut pandang, sesuatu yang dibanggakan ternyata tak ubahnya cemoohan. Namun dari sudut lain, sebuah ejekan ternyata sumber harapan panjang. Begitulah bila pikiran mulai menilai-nilai apa yang disebut "kemujuran" hidup, maka pada saat yang sama ia memisah-misahkan orang ke dalam kelas-kelas yang berbeda. Padahal, melalui tatapan hati nurani, tiadalah lebih berharga jabatan tinggi di hadapan jabatan rendah. Ketika kita menghargai dan membebaskan diri dari peringkat-peringkat "keberuntungan", di saat itu kita mampu mendengar bisikan nurani.

Semoga bisikan itu bisa kembali terdengar....

Selasa, 12 Mei 2009

Akhirnya .....

Alhamdulillah, setelah sekian lama tertunda, jadi juga nih launching Rumah Keberuntungan saya dan juga anda ..... (Insya Allah). Walaupun masih banyak kekurangan, tapi tak mengapa.... yang penting sudah di mulai, yup, semangat!! Bismillah.....

Kamis, 07 Mei 2009

Ayoo mulai bekerja.... !!

Sering ga kita menemui orang berkata: ".... duh, saya ga' bisa deh ngerjain itu... " atau .. " ga mungkin lah kita bisa mulai usaha, modal aja ga' ada ...."

ha..... ha.... ha.... , bukan dari orang aja ya.. kita pun juga pelaku hal yang sama.... (hayoooo ngaku!!!) Sering banget kita sulit ketika memulai sebuah pekerjaan. Sama juga dengan ketika kita memulai usaha. Padahal, kalau di jalani segala pekerjaan itu tidak pernah lebih sulit daripada kelihatannya, bila kita telah mulai mengerjakan. Gimana dong caranya? Letakkan satu langkah kaki di depan langkah kaki yang lain. Ambil selembar kertas dari tumpukan, dan mulailah bekerja. Mulailah gali, dan jangan berhenti.

Jangan cari kenyamanan (kenyamanan tidak pernah di buang orang, he...he...) , tetapi buatlah kenyamanan. Rasakan kepuasan dan pencapaian saat apa yang sudah kita kerjakan telah selesai.
(puasss bangetttt....)

Tidak peduli apa yang kita kerjakan, berikan perhatian penuh alias serius, dan berikan yang terbaik sesuai kemampuan kita, jangan tanggung-tanggung (jujur kita mau menerima yang terbaik juga kan?) . Jangan terpikir untuk memberikan yang sempurna (sempurna bukan milik kita, cuma DIA) . Cukup yang berharga dan berguna. Nikmati dan hargai kerja kita. Banggalah karena anda dan saya mengerjakannya (yes, I'm proud!!)

Pekerjaan yang kita kerjakan, apapun pekerjaan itu, adalah sebuah kesempatan. Kesempatan bagi kita untuk membuktikan orang macam apakah kita. Kesempatan untuk menciptakan sebuah perbedaan. Kesempatan untuk menghargai diri sendiri, dan orang di sekitar kita. Jadi, kesempatan bukan dari luar.... tapi kitalah yang menciptakan kesempatan itu.

Setujuuuuuh?!....

Selasa, 05 Mei 2009

gimana menumpahkan isi kepala?

Kalo' menumpahkan isi kelapa sih semua orang juga bisa!! anak kecil juga tauuu ... he..he.... Tapi, yang membuat saya super duper bingung hari ini adalah, gimana menumpahkan isi kepala saya yang sudah terlalu banyak ide+pikiran+khayalan+imaginasi+ketakutan+rencana2 kedepan+etc.... hmm... klo mau disambung lagi, bisa panjaaaaangggggggg banget.

Rasanya 1 kepala belum cukup untuk saya menampungnya, saya butuh kepala-kepala lain. Ada yang bersedia meminjamkan kepalanya sejenak ke saya?

Minggu, 03 Mei 2009

rezeki ta' kan pernah salah

Kemarin kami menghadiri acara seminar, tepatnya sih sharing yaa, yang punya gawe TDA Bekasi, temanya "Cara mendapatakan properti tanpa modal" . Keren yaa judulnya, .... bikin orang tertarik pastinya, termasuk saya dan suami. Jauh-jauh di datengi juga kok, dari kalimalang ke Cikarang, hayo!! meski hari kemaren pas ulang tahun saya.... (lho apa hubungannya? he...he....) . Ssst... pake' acara kesasar pula'...:)). Jadi petunjuknya pas keluar Tol Cikarang Barat belok kiri,... nah dari cibitung saya sebagai navigator udah siap-siap lihat petunjuk berikutnya, tapiii.... kok ga' ada Cikarang barat ya.... yang ada Cikarang-Lemah Abang... waduhhh.... mana saya buta sama sekali wilayah cikarang, akhirnya di pintu Tol berikutnya yaitu Cikarang Pusat (Delta mas ya?) kami keluar langsung masuk tol lagi arah Jakarta. Nah, dari sini lah baru ketahuan deh ada pintu Tol Cikarang Barat, alhamdulillah.

Terus terang, ini kali pertama kami menghadiri acara TDA, walaupun udah agak lama juga gabung di milis. Acara kemaren sangat menginspirasi kami untuk segera take action untuk mengambil properti, bukankah harus begitu pak Ato? ... ha....ha... , Insya Allah.
Gelora semangat yang di tularkan para anggota juga terasa oleh kami, ada semangat baru!!

Di acara ini kemarin juga di ramaikan banyak doorprize, harap-harap cemas dong saya.... dapat ga' ya hadiahnya.... kan saya ulang tahun ..... he...he...... daaann..... alhamdulillah, emang Allah Paling tahu yaa apa yang di inginkan hambaNya ini.....no 102 ( (ini no. nya suami))... dapat voucher 300.000 belanja sepatu di sepatuwanita.com.... terus.... no. 103 ... mendapatkan brownies dari yumyammi.... (ini baru nomor saya ....).... bener deh, rezeki emang ga' kemana yaa.... udahlah dapat kado sepatu, eh di kasih pula kue yang mantapp !! dan yang jelas, hari itu suami saya ga' perlu keluar dana untuk beli kado saya dan traktir makan:)) , Alhamdulillah ....

(sst.... tadinya sebenarnya saya berharap dapat cake tart yang besar, ahh... andai panitia tau .... ha..ha..ha... )

Sabtu, 02 Mei 2009

Kontrak Hidup

Semakin dekat kontrak hidupku denganNya berakhir, entah kapan, biarlah sang Pemilik jiwa raga ini yang menentukan, tugasku hanyalah bersyukur atas kesempatan yang masih Dia berikan ..... Alhamdulillah yaa Rahiiem...

its your day mom....

Di tanggal ini 35 tahun yang lalu, seorang ibu mempertaruhkan kehidupannya demi kehidupan baru sang buah hati, demi belahan jiwa, demi sebagian darah daging yang melekat pada makhluk mungil ....

Itulah, setiap tanggal ini, biasanya tak lupa setiap tahun saya sempatkan diri mengucapkan terima kasih atas perjuangannya mempertahankan saya untuk menghirup napas kehidupan ini. Entah langsung, melewati surat atau sekedar telepon, hanya ingin berucap : " .... makasih bu..., tolong do'a nya selalu ya.... " , walaupun tanpa saya mintapun beliau pasti mendo'akan kami selalu.

Benar, seperti Rasul kami, engkau adalah salah satu pintu surga kami. Namun, pintu surga itu telah Allah tutup sejak 5 tahun yang lalu :(( ...

Tahun ini, sama seperti 5 tahun terakhir... ucapan terima kasih ini hanya bisa saya sampaikan lewat Nisan beliau. Semoga keberkahan Allah sentiasa tercurah untukmu Ibunda tercinta.

Yup, this is your day mom.... every day in my life.... still your days ... thanks so much ....

Jumat, 01 Mei 2009

Bunda (1)

Tulisan berikut saya buat : Sunday, February 09, 2003..... saat-saat saya masih sempat bercengkerama dengan almh. Bunda (Nurhayani) tercinta. Saat saya masih diberi kesempatan emas oleh Allah SWT hanya sekejap untuk sekedar membalas setitik keciiiilll budi beliau sebelum beliau meninggalkan kami setahun kemudian...... :(
________________________________________________________

Beberapa hari ini kesibukan saya banyak di habiskan di rumah sakit. Eit, tapi saya bukanlah seorang dokter... :). Alhamdulillah, saya masih diberi kesempatan untuk mengurus keperluan bunda saya tercinta dalam rangka pengobatan penyakit yang dideritanya. Banyak hal yang saya pelajari dari pengalaman ini, bukan hanya tentang penyakit, tapi pelajaran-pelajaran yang berkaitan dengan emosi seorang manusia. Bayangkan, saya yang baru beberapa hari di repotkan (maaf bunda... ) dengan mengantar kesana kemari, mengambil darah, menebus obat, menemani penyinaran, lapor sana, lapor sini.... hhh... terasa membosankan dan menjemukan dibandingkan dengan kegiatan sehari-hari saya di depan komputer.

Tapi, selama itu pula ternyata Allah memberi saya banyak hikmah melalui kejadian ini. Tidak dapat saya bayangkan seandainya bunda saya tercinta merasakan apa yg saya rasakan beberapa hari ini dala mengurus kami anak-anaknya selama puluhan tahun. Entah mengurus anak yang sakit, mengurus suami yang kemauannya belum tentu sama dengan beliau, dan berlari kesana kemari mengikuti kemauan sang anak-anak agar kami semua terlihat bahagia. Subhanallah, terbuat dari apa hati seorang bunda?! dan itu beliau jalani selama puluhan tahun.

Beliau juga rela menahan rasa sakitnya selama ini, demi mengantar kami semua melewati gerbang pernikahan. Hingga, mungkin.. karena sudah tak tertahan lagi rasa perih di badan , beliau baru mengatakan adanya rasa sakit itu. Dan untuk itu semua , saya sebagai orang anak merasa di repotkan?...

Saya jadi teringat dengan sebuah artikel yang saya nilai sangat menyentil saya mengenai seorang ibu. Mungkin dapat kita ambil hikmahnya.....

Kasih Sayang Seorang Ibu.


Saat kau berumur 15 tahun, dia pulang kerja ingin memelukmu.
Sebagai balasannya, kau kunci pintu kamarmu.

Saat kau berumur 16 tahun, dia ajari kau mengemudi mobilnya.
Sebagai balasannya, kau pakai mobilnya setiap ada kesempatan
tanpa peduli kepentingannya.

Saat kau berumur 17 tahun, dia sedang menunggu telepon yang
penting. Sebagai balasannya, kau pakai telepon nonstop
semalaman.

Saat kau berumur 18 tahun, dia menangis terharu ketika kau
lulus SMA. Sebagai balasannya, kau berpesta dengan temanmu
hingga pagi.

Saat kau berumur 19 tahun, dia membayar biaya kuliahmu dan
mengantarmu ke kampus pada hari pertama. Sebagai balasannya,
kau minta diturunkan jauh daripintu gerbang agar kau tidak
malu di depan teman-temanmu.

Saat kau berumur 20 tahun, dia bertanya, "Dari mana saja
seharian ini?". Sebagai balasannya, kau jawab,"Ah Ibu cerewet
amat sih, ingin tahu urusan orang!"

Saat kau berumur 21 tahun, dia menyarankan satu pekerjaan
yang bagus untuk karirmu di masa depan. Sebagai balasannya,
kau katakan,"Aku tidak ingin seperti Ibu."

Saat kau berumur 22 tahun, dia memelukmu dengan haru saat
kau lulus perguruan tinggi. Sebagai balasannya, kau tanya dia
kapan kau bisa ke Bali.

Saat kau berumur 23 tahun, dia membelikanmu 1 set furniture
untuk rumah barumu. Sebagai balasannya, kau ceritakan pada
temanmu betapa jeleknya furniture itu.

Saat kau berumur 24 tahun, dia bertemu dengan tunanganmu dan
bertanya tentang rencananya di masa depan. Sebagai balasannya,
kau mengeluh,"Bagaimana Ibu ini, kok bertanya seperti itu?"

Saat kau berumur 25 tahun, dia mambantumu membiayai penikahanmu.
Sebagai balasannya, kau pindah ke kota lain yang jaraknya lebih
dari 500 km.

Saat kau berumur 30 tahun, dia memberikan beberapa nasehat
bagaimana merawat bayimu. Sebagai balasannya, kau katakan
padanya,"Bu, sekarang jamannya sudah berbeda!"

Saat kau berumur 40 tahun, dia menelepon untuk memberitahukan
pesta ulang tahun salah seorang kerabat. Sebagai balasannya,
kau jawab,"Bu, saya sibuk sekali, nggak ada waktu."

Saat kau berumur 50 tahun, dia sakit-sakitan sehingga memerlu-
kan perawatanmu. Sebagai balasannya, kau baca tentang pengaruh
negatif orang tua yang menumpang tinggal di rumah anak-anaknya.

Dan hingga suatu hari, dia meninggal dengan tenang. Dan tiba-
tiba kau teringat semua yang belum pernah kau lakukan, karena
mereka datang menghantam HATI mu bagaikan palu godam.

JIKA BELIAU MASIH ADA, JANGAN LUPA MEMBERIKAN KASIH SAYANGMU LEBIH DARI YANG PERNAH KAU BERIKAN SELAMA INI DAN JIKA BELIAU SUDAH TIADA, INGATLAH KASIH SAYANG DAN CINTANYA YANG TULUS TANPA SYARAT KEPADAMU.