Kamis, 18 Maret 2010

lost in culinary business


He..he..., sebenernya mo' nulis : tersesat di warung makan, tapi biar keren ditulis dah seperti judul diatas :))

Namun , biar gimanapun, teteup, Alhamdulillah banget, rasanya ga’ akan cukup sekedar memujiNya , atas semua kebesaranNya, semua kejeniusanNya, semua ke Maha Rapi anNya mengatur hidup ini. Saya merasa Allah sayang banget ke saya (thanks ya Allah) , tiada sesuatupun yang terjadi pada diri ini, kecuali Allah telah pikiran masak-masak (diluar nalar saya yang hanya sebagai ciptaaNya), tepatnya bukan pikiran kali ya…. Manusia banget gitu loh …., he..he…. , tapi rencanaNya yang super duper dahsyat!!

Beberapa bulan kemarin kami mencoba bisnis kuliner, buka kantin tepatnya. Wuah, sibuk banget . Sebenarnya kami terjun ke bisnis ini lantaran dorongan beberapa orang melihat lesunya hampir semua bisnis , kecuali bisnis kuliner ini. Kenapa? Yaah…. Tiap orang pasti butuh makan kan? Nah, kebutuhan pokok ini mau ga mau harus dibeli, jadiiii yaa… gitu deh, “terjatuh”lah kami ke bisnis ini. Berharap ada rizki lebih disana untuk kami jemput. Tapi, memang kenyataan tiada seindah harapan, .. setelah jalan sebulan dengan segala gaya “jumpalitan” , dengan segenap tenaga, uffhh……. Cuapek tenan (Alhamdulillah aja ga’ jatuh sakit) , akhirnya setelah di evaluasi seperti nya bisnis kuliner ini “belom” cocok untuk kami jalani. Rugi yaa…?? Kata beberapa orang. Ahh…. Engga juga, untung kok, Cuma kami nilai kok yaa keuntungan yang didapat belom bisa diandalkan untuk dijadikan bisnis utama. Akhirnya , dengan terpaksa dan beberapa alasan lainnya kami menutup kantin ini. Sedih? … ga….., Alhamdulillah, dengan pernah menjalani kantin kemarin, kami jadi lebih menghargai waktu yang kami miliki sekarang. Lebih semangat lagi untuk membesarkan bisnis yang kami jalani sebelom “tersesat” di bisnis kuliner tersebut. Setelah dipikir-pikir….. “wuih, hebat ya Allah, mengajarkan rasa syukur kepada kami, dengan cara dibuat dulu kami “teresat” di bisnis kuliner. Alhamdulillah. Bener, Alhamdulillah banget! Dan Insya Allah, “tersesatnya” kami kemarin, justru membuat kami bermimpi dan berharap , suatu saat kalau Allah ridho, kami akan memiliki bisnis kuliner yang mendunia (amiin ya Rabb) …..
Mimpi? …. Ah enggak, itu adalah harapan & do’a kepada Allah, sang Pemilik jagad. Tiada yang tak mungkin bagiNya, kun fa ya kun….JADI!!



Tidak ada komentar:

Posting Komentar